PENGAMBILAN GAMBAR VIDEO SENI THOK-THOK BROK YANG HAMPIR PUNAH
- Details
- Created on 29 September 2020
- Hits: 1319
Permainan tradisional sudah mulai hampir punah dikarenakan munculnya permainan (game) yang lebih canggih di gadget, baik system berbasis android, windows, linux dan berbasis yang lainnya seperti banyak lagi yang telah beredar di pasaran.
Perbedaan yang sangat menonjol antara permainan tradisional dengan permaianan (Game) di gadget adalah bahwa permaianan tradisional sangat berhubungan dengan Gerakan tubuh yang bisa mengeluarkan keringat, hampir semua itu bisa dikatakan menyamai jenis cabang olahraga seperti sepak bola, badminton, tenis meja dll.
Sedangkan permainan (game) di gadget sama sekali hampir tidak mengeluarkan keringat, karena mereka bermain hanya duduk sambil memegang gadget, situasi dan kondisi seperti itu karena mereka berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
Tidak ada yang disalahkan, namun perlu diketahui untuk mendapatkan perhatian yang lebih serius dari semua pihak, bahwa meskipun mereka mengikuti permainan (game) terbaru yang dapat dikatakan sesuai dengan perkembangan teknologi, permainan tradisonal wajib dilestarikan.
Mengapa wajib dilestarikan ? karena permaianan tradisional merupakan warisan budaya nenek moyang kita yang diciptakan sudah sesuai dengan karakater dari masing-masing daerah tersebut.
Seperti apa yang dikatakan dari petinggi negeri ini, yakni jasmerah artinya jangan sekali-kali melupakan/meninggalkan sejarah, makna yang sangat dalam bila dicermati dengan serius, sebagai generasi muda harus tetap nguri-nguri semua warisan leluhur kita, meskipun sudah tumbuh berkembang adanya teknologi yang tercanggih sekalipun.
Kembali ke permasalahan yang sebenarnya, kemaren malam tanggal 28 September mulai 2020 pukul 08.00 WIB sampai selesai di Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sedang ada kegiatan pengambilan gambar video dalam rangka pelestarian warisan leluhur kita, yakni kesenian Thok-thok brok.
Kesenian thok-thok brok yang hampir punah di Kabupaten Madiun telah dimasukkan untuk mengikuti kompetisi dalam rangka pekan Kebudayaan daerah dan nasional tahun 2020.
Hasil video dapat dinikmati oleh masyarakat luas melalui youtube Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun besok setelah tanggal 7 Oktober 2020 nanti.
Shooting video yang menampilkan seni pertunjukan rakyat thok-thok brok dari sanggar seni sumekar SDN Kare 01 Kecamatan Kare, yang disesuaikan denga asal usul dari kesenian tersebut, yakni wilayah Kare tepatnya desa Randualas.
Yang menjadi permasalahan dan perlu dikembangkan selanjutnya adalah belum adanya tokoh-tokoh dalam adegan pertunjukan Thok-thok brok ini, misalkan belum adanya nama-nama peran tokoh seperti di pertunjukan dongkrek.
Thok-thok brok hanya pagelaran irama musiknya saja, belum adanya nama-nama tokoh dalam alur ceritanya, adapun alat yang digunakan adalah kentongan, pacul goang, bedug, gong, bonang, dan kendang.
Seperti apa irama seni pertunjukan tho-thok brok yang merupakan warisan leluhur asli Kabupaten Madiun yang tepatnya desa Randualas Kecamatan Kare tersebut, bisa dilihat setelah tanggal 7 Oktober 2020 di chanel youtube Dinas Pendidikan dan Kebduayaan Kabupaten Madiun, semua informasi di atas adalah dari Sugina, S.Sos Kasi Cagar Budaya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Bidang Kebudayaan “Hari Subagiyo,” menginformasikan alur cerita dari pagelaran seni thok-thok brok sebagai berikut :
Di lereng utara gunung wilis, terdapat sebuah desa yang sejuk nan asri, damai dan sejahtera bernama desa Randualas.
Namun, pagebluk merusak segalanya, ketakutan, kecemasan mengkoyak kedamaian desa Randualas.
Pagebluk berawal dari kurangnya tirakata masyarakat desa Randualas.
Sehingga muncullah siluman berwujud wanita-waita cantik, dengan membawa sebuah petaka.
siluman cantik menebarkan kematian melalui telapak tangan mereka.
mereka memberikan tanda telapak tangan merah dipintu rumah warga.
aksi siluman cantik mulai menyebar, menyeruak hampir diseluruh desa.
Sehingga terjadilah pagebluk yang mematikan.
Tapi manusia tidak boleh berpangku tangan aplagi berputus asa, orang –orang linuih melakukan tirakat berupa ronda malam.
Mereka bertirakat malam dengan membunyikan alat musik sederhana berupa pacul goang, kentongan dan bedug.
Permainan alat musik tersebut dikenal dengan nama musik tho-thok brok.
dengan keteguhan hati dan pertarungan yang sengit, akhirnya berbuah manis kamulyan.
Pagebluk sirna dari bumi Randualas.
Salah satu tumpuhan adalah siswa yang bisa meneruskan dan mengembangkan semua peninggalan warisan seni tradisonal dari leluhur kita, agar tidak hilang atau musnah ditelan masuknya budaya dari asing, itulah harapan “Bariyanto, S.Pd” Kepala Bidang Kebudayaan.
Editor : Nunus Dwi Nugroho
Chanel youtube : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun
https://www.instagram.com/dikbud__kabmadiun/?hl=en
Sekecil ketidak jujuran, kami takut mereka akan terpengaruh !!!
Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia
Wong madiun, madiun sedulurku kabeh (Jawa Timur), madiun, Pendidikan madiun, Pendidikan Kabupaten madiun, dispendikbud madiun, dispendikbud Kabupaten madiun, dindik Madiun, dindik Kabupaten Madiun. Dikbud kabupaten madiun, dikbud madiun.
Jumlah kecamatan ada 15, yakni Kecamatan Dolopo, Geger, Kebonsari, Dagangan, Wungu, Kare, Jiwan, Sawahan, Madiun, Balerejo, Wonoasri, Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Gemarang.
Brem, pecel (nasi pecel / sego pecel / krupuk pecel / opak pecel), seni dongkrek