GENERASI MILENIAL TERINSPIRASI SEJARAH MELALUI PAGELARAN KETOPRAK
- Details
- Created on 02 October 2020
- Hits: 1678
Generasi milenial yang masih dalam usia bonus demografi, mereka telah dipetakan untuk mengisi sebuah perubahan yang dimungkinkan sangat berbeda dengan keadaan sekarang.
Perubahan diperkirakan mencapai nilai indicator lebih dari 50% persen dari keadaan atau kondisi sekarang, yakni adanya perkembangan masyarakat yang penuh optimis, disiplin dan tidak kalah penting adalah dapat dipertanggungjawankan tingkat kejujurannya.
Diperkirankan puncak akhir usia bonus demografi hari ini akan berakhir pada tahun yang akan datang, dengan ditandai adanya perubahan kebaikan system di negeri ini, korupsi merupakan hal yang tabu bagi mereka bukan justru sebaliknya.
Yang menjadi permasalahan dan ketakutan kita adalah, jangan-jangan usia bonus demografi sekarang banyak yang kehilangan jati dirinya, karena mereka tidak mengerti perkembangan sejarah sebelum dan sesudah Indonesia merdeka.
Kalau jaman dahulu di era 1980 an mungkin kesenian tradisional yang namanya “ketoprak” masih laku sebagai hiburan masyarakat, namun dalam perkembangan teknologi digital yang lebih modern mereka banyak yang tersingkir.
Perlu diketahui bahwa pagelaran ketoprak alur ceritanya identik untuk menggambarkan sebuah alur cerita sejarah, sehingga generasi pada saat itu banyak yang paham dengan adanya perisitiwa sejarah. kali ini dimainkan oleh Sanggar Seni GSM (Guyub Seniman Madiun) dengan mengambi senuah judul "Sumilake Pedut lelimengan".
Sebaliknya generasi sekarang, mayoritas mereka banyak belum paham dengan adanya alur cerita sejarah, hal ini yang perlu mendapat perhatian dari pihak yang berwenang. Jangan sampai mereka tidak mengerti informasi tentang asal usul sejarah daerahnya sendiri, karena ukiran cerita sejarah merupakan cerminan dari jati diri kita.
Dengan adanya beberapa permasalahan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun melalui pekan seni nasional dan daerah (PKN/PKD) telah mengangkat ketoprak untuk ditamplkan dalam kompetisi tersebut, ungkap Kepala Bidang Kebudayaan. “Bariyanto, S.Pd”.
Pengambilan gambar video dilaksanakan kemaren tanggal 1 Oktober 2020 pukul 20.00 WIB sampai selesai di Gedung Dwija Hayu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun. Sama seperti kemaren dalam pengambilan gambar seni pertunjukan ketoprak juga tetap mematuhi prtokol Kesehatan pencegahan covid-19.
Seni pertunjukan ketoprak dengan menampilkan cerita peristiwa sejarah, dengan begitu otomatis generasi milenial akan mengetahui latar belakang dan asal mula peristiwa dengan segala perubahan yang terjadi, sehingga mereka akan selalu mempertahankan dari nilai harga dan jati diri tersebut , itulah harapan Kepala Bidang Kebudayaan. “Bariyanto, S.Pd”
Editor : Nunus Dwi Nugroho dan Hari Subagiyo
Chanel youtube : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun
https://www.instagram.com/dikbud__kabmadiun/?hl=en
Sekecil ketidak jujuran, kami takut mereka akan terpengaruh !!!
Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia
Wong madiun, madiun sedulurku kabeh (Jawa Timur), madiun, Pendidikan madiun, Pendidikan Kabupaten madiun, dispendikbud madiun, dispendikbud Kabupaten madiun, dindik Madiun, dindik Kabupaten Madiun. Dikbud kabupaten madiun, dikbud madiun.
Jumlah kecamatan ada 15, yakni Kecamatan Dolopo, Geger, Kebonsari, Dagangan, Wungu, Kare, Jiwan, Sawahan, Madiun, Balerejo, Wonoasri, Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Gemarang.
Brem, pecel (nasi pecel / sego pecel / krupuk pecel / opak pecel), seni dongkrek