EMPAT TRADISI DAERAH DIIKUTKAN DALAM KONTES PEKAN KEBUDAYAAN NASIONAL
- Details
- Created on 30 November 2020
- Hits: 1193
Salah satu dari usaha “Bariyanto, S.Pd” Kepala Bidang Kebudayaan dalam pelestarian dan pemajuan budaya daerah yang dalam kenyataannya sekarang hampir punah atau sudah dilupakan oleh sebagian banyak masyarakat Jawa, yakni tradisi methil, bhakti paramartha, bang lawan putih, dan mbalung sumsum.
Generasi milenial sekarang dimungkinkan mendengar namnya saja belum, karena mereka rata-rata sudah langsung mengenal apa yang namanya gadget, meskipun sebenarnya nama tradisi tersebut bisa dicari di internet.
Itulah permasalahan dari sebagian banyak generasi milenial yang sudah tidak mengenal tentang tradisi budaya daerahnya sendiri, tentu saja lambat laun mereka akan melupakannya.
Keempa tradisi tersebut diikutkan dalam pekan kebudyaan daerah dan nasional yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia, tambah subari.
tradisi daerah yang terbentuk sudah ratusan tahun, yang merupakan dari salah satu perwujudan suatu karakter dari masing-masing wilayah tertentu, artinya tradisi tersebut sudah sesuai dengan peradaban masyarakat setempat.
Tentu saja harus diuri-uri atau dilestarikan keberadaannya karena nilai-nilai dari tradisi tersebut merupakan ciri khas sebagian masyarakat wilayah jawa yang tidak bisa begitu saja dijajah oleh peradaban lainnya.
Staf Bidang Kebudayaan “Hari Subagiyo” menjelaskan dari keempat sinopsis tersebut telah dikemas dalam sebuah adegan pertujukan drama, adapun tempatnya di gedung Dwija Hayu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun.
“ METHIL“
Anugerah tanah nan subur harus disertai dengan usaha yang tekun dalam bekerja mengolah tanah demi mencukupi kehidupan.
Nilai budaya bergotong royong dalam proses mengolah sawah sampai dengan panen raya merupakan wujud syukur masyrakat atas karunia yang diberikanTuhan Yang Maha Kuasa.
Tradisi Upacara adat metil ( prosesi panen padi ) dimainkan oleh sanggar seni somo taruno Geger madiun.
“ BHAKTI PARAMARTHA“
Kelahiran adalah suatu proses kehidupan di mana ditanam semua doa pengharapan bagi si Jabang Bayi. Prosesi Tedhak Siten menjadi sebuah akar budaya masyarakat Jawa tentang sebuah doa, pengharapan pada anak ketika ia mengambil usia 7 bulan.
Gelar teater tradisi bakti paramarta ( prosesi pendadaran diri ) dimainkan oleh sanggar udayana upasanta java Madiun.
“ MBALUNG SUMSUM“
Tidak ada kekuatan yang abadi, tidak ada kekuatan yang hebat di muka bumi ini selain kekuatanTuhan Yang Maha Kuasa.
Tidak ada yang lebih mulia dalam sebuah ikatan persaudaraan selain ketulusan, kesucian dan kebesaran hati untuk saling menerima perbedaan. Maka, ikatlah kekuatan laku dengan tali persaudaraan. Warna baju kita memang berbeda , tapi di situlah jatidiri kita. Kita semua berpijak di tanah yang sama, dan di bumi inilah sumber kekuatan manusia yang sebenarnya.
Gelar teater tradisi mbalung sunsum ( hakikat olahraga tradisional ) dimainkan oleh sanggar tedjo sumekar geger Madiun.
“ BANG LAWAN PUTIH “
“….Samangkana, hana ta tunggilning satru layu layu katon wetan ihaniru, bang lawan putih warnanya….” (Kutipan Prasasti Kudadu : 1216 C/ 1294 M)
Artinya “….Ketika itu, muncul bendera dari musuh berlari lari terlihat di sebelah timur, merah dan putih warnanya….”
Penyerbuan pasukan Glang-Glang atasTumapel, ditandai dengan pengibaran bendera merah putih.
Namun bagaimana bisa Sang Dwi Warna itu bias menjadi symbol dari Kerajaan Glang-Glang? Merah dan Putih telah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Simbol adanya zat hidup yang memiliki daya kekuatan semesta.
Sang Jayakatwang berhasil mengendapkan nilai-nilai itu dan mengibarkan panji-panji perangnya.
Panji Bang Lawan Putih.
Bersatulah para pendekar Madiun. Bersatulah para pesilat Madiun. Demi tanah kelahiranmu. Bersatulah tuk membangun Negeri kita tercinta.
pegelaran tersebut dapat dilihat secara bertahap melalui Chanel youtube : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, selamat menikmati
Generasi milenial harus bijak dalam mengambil sebuah keputusan untuk pengembangan diri, tanpa harus menghilangkan jati diri kebudayaan dari masing-masing daerah atau wilayah, itulah harapan Bariyanto.
Gelar teater tradisi bang lawan putih (sejarah kerajaan gelang-gelang ) dimainkan oleh sanggar udayana upasanta java Madiun