SAMBUT REVOLUSI INDUSTRI 4.0, “GURU HARUS MILENIAL ATAU TERTINGGAL”
- Details
- Created on 18 February 2019
- Hits: 2659
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangan Karsa, Tut Wuri Handayani.
Di depan, seorang guru harus bisa memberikan tauladan. Di tengah, guru dituntut menciptakan ide, dan dari belakang, guru memiliki kewajiban memberikan dorongan dan arahan.
Saat ini, dunia berada pada era revolusi industri 4.0, yang berarti bahwa perkembangan tekhnologi informasi seolah tak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan manusia abad 21. Sebagai motor penggerak di dunia pendidikan, guru berada di posisi terdepan. Gurulah yang bersinggungan langsung dengan siswa, menjadi pengontrol sekaligus penunjuk arah bagi generasi bangsa dimana akan meletakkan dirinya sebagai bagian dari kemajuan era digital.
Oleh karena itu, guru harus milenial dan terus menerus menimba ilmu, atau akan tertinggal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, milenial berarti kehidupan yang tak terpisahkan dengan tekhnologi dan informasi. Saat ini siapakah yang tidak memiliki media sosial sebagai akses aktualisasi diri paling murah dan mudah? Ya, kita semua tentu memilikinya. Hal ini terjadi juga pada para pelajar.
Fenomena penggunaan gadget berlebihan bisa menimbulkan efek negatif yang luar biasa bagi para pelajar. Namun, jika dikelola dengan baik dan benar, maka tekhnologi dan informasi bisa mendatangkan manfaat yang luar biasa, terutama dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, peran guru dan siswa adalah yang paling utama.
Maka, saat inilah, di abad ke 21, guru benar-benar diuji dan ditantang untuk terampil. Bahkan menjelma menjadi Guru Zaman Now Alias Guru Masa Kini. Semboyan seorang tokoh pendidikan Indonesia, Bapak Ki Hajar Dewantoro, harus kita genggam erat sebagai pendidik. Guru harus terus berinovasi dan memiliki ide cemerlang. Memberikan contoh penggunaan tekhnologi yang bermanfaat, serta memberikan arahan demi terbentuknya karakter positif bagi para siswa.
Tantangan Guru Abad 21, memaksa guru untuk terampil merangkul tekhnologi sebagai sahabat dan media komunikasi. Guru tidak bisa lari, guru tidak boleh kalah dan menyerah, guru harus memanfaatkan tekhnologi untuk mempersembahkan pembelajaran yang menarik, bermakna dan tahan lama di ingatan siswa. Guru bisa menciptakan media pembelajaran yang bisa diakses siapapun dan dimanapun.
Dengan memaksimalkan fungsi tekhnologi, informasi dan digitalisasi, sangat mungkin pembelajaran yang inovatif untuk siswa, berkomunikasi efektif kepada orang tua siswa dan menjadi creator handal dalam komunitas perkumpulan guru bisa terwujud. Guru di era milenial sudah sepatutnya mampu berkompetisi dan bersaing. Semuanya itu mampu dicapai jikalau guru mau terus belajar. Mengembangkan 4 kompetensi yang diamanatkan oleh UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 10 ayat (1), bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, pedagogik.
Oleh karena itu, marilah Bapak Ibu Guru, kita Move On, kita gunakan tekhnologi sebagai sahabat kita, pembantu kita untuk berkreasi menghadikan pembelajaran yang kreatif menyenangkan dan bermakna. Kita rangkul instagram untuk memuat konten positif tentang pembelajaran. Kita gunakan facebook untuk berbagi ilmu keapada teman guru lain. Memanfaatkan youtube channel untuk sarana merekam kegiatan pembelajaran di kelas. Marilah menghadirkan kegiatan peserta didik dalam sebuah ruang yang bisa diakses wali murid, dilihat oleh jutaan pasang mata, sebagai evaluasi bagi guru itu sendiri dan yang terpenting akan menjadi album kenangan siswa.
Tidak menutup kemungkinan, suatu hari nanti, pembelajaran di kelas akan ditampilkan secara langsung atau live streaming di media sosial. Karena berdasarkan pengalaman, siswa dan guru sama sama tertantang untuk mengemas kegiatan belajar megajar menjadi asik. Motivasi belajar siswa meningkat dan berlomba menghadirkan konten yang bermartabat dan bermanfaat.
Pada akhirnya, beberapa hal yang bisa disimpulkan yaitu, bahwa guru harus siap naik level, siap melukis karakter siswa sejak dini dan siap di era milenial, era revolusi industri 4.0.
Semoga kita semua mampu menghadirkan yang terbaik untuk negeri dan guru yang menginspirasi.